Kamis, 20 November 2014

HUKUM III NEWTON • HUKUM INI SERING JUGA DISEBUT DENGAN HUKUM AKSI-REAKSI. HUKUM INI BERBUNYI “JIKA SUATU BENDA MENGERJAKAN GAYA PADA BENDA LAIN MAKA BENDA YANG DI KENAI GAYA AKAN MENGERJAKAN GAYA YANG BESARNYA SAMA DENGAN GAYA YANG DI TERIMA DARI BENDA PERTAMA TETAPI ARAHNYA BERLAWANAN”. • PENERAPANNYA: – ADANYA GAYA GRAVITASI – PERISTIWA GAYA MAGNET – GAYA LISTRIK
·          
·         9. APLIKASI HUKUM III NEWTON DALAM KEHIDUPAN SEHARI- HARI
·         • 1 SESEORANG MEMAKAI SEPATU RODA DAN BERDIRI MENGHADAP TEMBOK. JIKA ORANG TERSEBUT MENDORONG TEMBOK (AKSI), MAKA TEMBOK MENDORONGNYA DENGAN ARAH GAYA YANG BERLAWANAN(REAKSI).
·        • 2. KETIKA MENEKAN UJUNG MEJA DENGAN TANGAN, TANGAN KITA MENGERJAKAN GAYA PADA MEJA(AKSI). DAN SEBALIKNYA UJUNG MEJA PUN MENEKAN TANGAN KITA(REAKSI).
·        • 3. KETIKA KAKI PELARI MENOLAK PAPAN START KE BELAKANG(AKSI), PAPAN START MENDORONG PELARI KE DEPAN(REAKSI) SEHINGGA PELARI DAPAT MELAJU KE DEPAN.
·          4. KETIKA SEORANG PERENANG MENGGUNAKAN KAKI DAN TANGANNYA UNTUK MENDORONG AIR KE BELAKANG(AKSI), AIR JUGA AKAN MENDORONG KAKI DAN TANGAN PERENANG KE DEPAN(REAKSI). •
·         5. KETIKA KITA BERJALAN DI ATAS TANAH, TELAPAK KAKI KITA MENDORONG TANAH KE BELAKANG. SEBAGAI REAKSI, TANAH MENDORONG KAKI KITA KE DEPAN SEHINGGA KITA DAPAT BERJALAN. •
·         6. KETIKA KITA MENEMBAK, SENAPAN MENDORONG PELURU KE DEPAN(AKSI). SEBAGAI REAKSI, PELURU PUN MENDORONG SENAPAN KE BELAKANG. •
·         7. KETIKA MENDAYUNG PERAHU, PADA WAKTU MENGAYUNKAN DAYUNG, PENDAYUNG MENDORONG AIR KE BELAKANG(AKSI). SEBAGAI REAKSI, AIR MEMBERI GAYA PADA DAYUNG KE DEPAN, SEHINGGA PERAHU BERGERAK KE DEPAN.
·          
·         10. PENERAPAN HUKUM NEWTON PADA BERBAGAI KASUS • A. BENDA DI GANTUNG DENGAN TALI DAN DIGERAKKAN • DIGERAKKAN KE ATAS DENGAN PERCEPATAN A, MAKA: • • ::: GAYA YANG SEARAH DENGAN GERAK BENDA BERNILAI POSITIF ::: GAYA YANG BERLAWANAN DENGAN GERAK BENDA BERNILAI NEGATIF , SEHINGGA BERLAKU ∑F = M.A T-MG = M.A T = MG + MA • BENDA DIGERAKKAN KE BAWAH DENGAN PERCEPATAN A, MAKA: • :: GAYA YANG SEARAH DENGAN GERAK BENDA BERNILAI POSITIF DAN YANG BERLAWANAN BERNILAI NEGATIF RUMUS TEGANGAN TALINYA • ∑F = M.A MG – T = M.A T = MG-MA = M (G-A)
·          

Jumat, 14 November 2014

Jawaban Fisika Hukum Newton 2

Hukum newton 2:
Jawaban no 2:Gaya adalah dorongan/tarikan pada suatu benda

jawaban no 3: Tidak bergerak,Sama besar

Jawaban no 4:Kedepan/maju
,Karena 1 orang siswa mendorong dan 1 orang siswa menarik sehingga menghasilkan gaya yang lebih bessar

Jawaban no 5: (no1) F =2
                                       M

                     (no2) F =10
                                      M

                     (no3) F =3
                                      M

jawaban no 9: Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan gaya) yang bekerja pada benda tsb dan berbanding terbalik dengan massanya ,Rumusnya 



Kamis, 13 November 2014

Jawaban Nomor 9 dari soal Hukum Newton 2:

1.Tarik tambang

Ada 2 orang anak yang bernama AL dan Bagus sedang bermain tarik tambang tetapi gaya tarikan Bagus lebih besar dari AL ,sehingga permainan tarik tambang di menangkan oleh Bagus.




2.Mendorong gerobak.

Ada 2 orang anak laki-laki nya mereka sedang mendorong Gerobak untuk berjualan Bakso.


3.Orang mendorong Sebuah mobil yang mogok




4.Orang berenang



5.Orang naik tangga

Selasa, 11 November 2014

Contoh gerak dalam Fisika

    1. GJB(Gerak Jatuh Bebas)
      1.Air hujan jatuh dari langit
      2. Daun pohon jatuh dari pohonnya
       3.Buah Kelapa jatuh dari pohonnya
       4.Seorang penerjun payung terjun dari pesawat
       5.Sebuah pensil jatuh dari meja



      GLBB(Gerak Lurus Berubah Beraturan)
      1. Seseorang menjalankan mobil di jalan yang lurus
      2.Orang yang naik sepeda di jalan yang menurun 
       3.kelapa jatuh dari pohon nya(GLBB di perlambat)
       4.Motor yang sedang melaju kemudian di rem
       5.Peluru yang di tembakan ke atas (GLBB di perlambat)


      -GLB(Gerak Lurus Beraturan)

      1.
      Mobil yang berjalan di jalan yang lurus
       2.Sebuah kapal yang sedang berlayar 
       3.Kereta api yang sedang melaluidi rel
       4.Orang yang sedang joging
       5.Sebuah pesawat yang sedang terbang

Rabu, 22 Oktober 2014

Remedial MTK

METODE  SUBTITUSI
(1). x+y= 1   =>          x+y=-1
     3x+2y= -2                  x=-1-y

        3x+2y=-2                      x=-1-y     
3(-1-y)+2y=-2                      x=-1-(-1)   
   -3-3y+2y=-2            
à    x=-1+1
            -3-y=-2                     x=0
                -y=-2+3                       
                -y=1                       HP={0,-1}
                 y=-1          



METODE  ELIMINASI
(2).     x+y=-1     |3|
      3x+2y=-2      |1|

  3x+3y=-3
  3x+2y=-2                   
à   3x+2y=-2
__________ -                   3+2(-1)=-2
           y=-1                              3x-2=-2
                                                    3x=-2+2            
                                                      x=0/3
                                                      x= 0
   HP={0,-1}                                                              

Rabu, 08 Oktober 2014


Aturan Pembulatan
Pembulatan artinya mengurangi atau menyederhanakan nilai bilangan ke nilai bilangan yang lebih sederhana dan paling mendekati. 
Pembulatan ini memang akan mengurangi akurasi perhitungan, akan tetapi ini akan sangat memudahkan penghitungan.

Aturan PembulatanContoh
1. Angka yang lebih besar dari 5 dibulatkan Ke atas65,78 dibulatkan menjadi 65,8
2. Angka yang kurang dari 5 dibulatkan ke bawah67,34 dibulatkan  menjadi 67,3
3. Jika tepat angka lima maka dibulatkan ke atas  jika bilangan sebelumnya ganjil dan dibulatkan ke bawah  jika bilangan sebelumnya genap23,65 dilbulatkan menjadi 23,625,75 dilbulatkan menjadi 25,8

Senin, 06 Oktober 2014


Angka penting

Angka penting adalah bilangan yang diperoleh melalui pengukuran yang terdiri dari angka penting yang sudah pasti (terbaca pada alat ukur) dan satu angka terakhir yang ditaksir.
Seandainya kita mengukur panjang suatu benda menggunakan mistar (Batas ketelitian mistar adalah 1 mm atau 0,1 cm) dan melaporkan hasilnya dalam 3 angka penting, misalnya 4,55 cm. Jika panjang benda tersebut diukur menggunakan jangka sorong (Batas ketelitian jangka sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm) dan hasilnya dilaporkan dalam 4 angka penting, misalnya 4,485 cm dan jika diukur dengan mikrometer sekrup (Batas ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01 mm atau 0,001 cm) dan hasilnya dilaporkan dalam 5 angka penting, misalnya 3,4845 cm. Ini menunjukkan bahwa banyak angka penting yang dilaporkan sebagai hasil pengukuran mencerminkan ketelitian suatu pengukuran. Makin banyak angka penting yang dapat dilaporkan, makin teliti pengukuran tersebut. Tentu saja pengukuran panjang benda dengan mikrometer sekrup lebih teliti daripada dengan jangka sorong dan mistar.
Hasil pengukuran menggunakan mistar tadi dinyatakan dalam bilangan yang mengandung 2 angka penting : 4,55 cm. Dua angka pertama, yaitu : 4 dan 5 adalah angka pasti karena dapat dibaca pada skala, sedangkan satu angka terakhir, yaitu 5 adalah angka taksiran karena angka ini tidak bisa dibaca pada skala, tetapi hanya ditaksir